Tawuran yang baru terjadi antara SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta membuat saya bergidik ngeri. Satu korban tewas terbacok, Alawy namanya. Ah, mau jadi apa negeri ini jika generasi penerusnya seperti mereka. Sekarang saja negeri sudah babak belur akibat akhlak penguninya yang semakin rusak.
Entah kenapa tiba-tiba teringat Fatih Seferagic. Remaja yang hafidz Qur'an itu. Warga Amerika, yang tak diragukan lagi ketampanannya. Ehm, saya ngefans berat nih sama doi. Kalau berandai-andai diizinkan, maka malam ini saya ingin berandai-andai.
Andai saja remaja-remaja yang tawuran itu seperti Fatih, Ahhhh, indahnya negara ini. Pasti mereka akan menghabiskan waktu-waktu senggang mereka untuk merapal setiap ayat-ayat Allah. Menambah dan menjaga hafalannya setiap saat. Tak akan ada waktu terbuang percuma untuk hal sia-sia bahkan merusak seperti itu.
Ah, andai remaja-remaja Indonesia seperti Fatih. Mereka akan berlomba memperbanyak hafalannya satu sama lain. Berkompetisi memperbaiki bacaan Qur'an mereka. Bersaing menjadi yang terbaik dan terbanyak memiliki hafalan. Ah, andai...
Ah, andai mereka seperti Fatih. Masjid-masjid penuh setiap datang waktu sholat. Tidak ada lagi remaja berseragam keluyuran di jalan dan pusat perbelanjaan.
Ah, andai mereka seperti Fatih. Waktu mereka habis untuk mendalami ajaran agama. Tak akan sempat untuk berdebat bahkan bergulat.
Ah, andai mereka seperti Fatih. Pulang sekolah mereka akan sibuk meneliti ayat demi ayat, maka tidak terpikir untuk bergulat sehingga salah satu pulang jadi mayat.
Ah, andai....
**
Untuk Alawy: Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang terbaik.
Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'uun.
0 komentar:
Posting Komentar