Assalamu'alaykum...

Jika tidak ada manfaat yang bisa diambil, semoga tidak ada mudharat yang diperoleh ketika anda "nyasar" ke sini. Salam santun penuh cinta

Minggu, 17 Juni 2012 - , 0 komentar

Pasien Harus Cerdas (Ternyata Bukan Kanker)

sumber : profdaldiyono.wordpress.com
Setelah berobat ke rumah sakit besar yang ada di Jakarta dan melakukan serangkaian tes yang melelahkan, diketahui bahwa hasil diagnosa sementara adalah Trofoblas Ganas. Meski dokter penyakit dalam mengatakan bahwa harus dilakukan satu tindakan lagi, yaitu biopsi (pengambilan sampel jaringan untuk diteliti penyakitnya, jenis kanker dan stadiumnya) tetapi perkataan-perkataan salah satu tenaga medis telah meluluhlantakkan benteng pertahanan diri.

Sebut saja dokter X di salah satu rumah sakit Y mengatakan bahwa kanker itu sudah seperti usia janin 4 bulan di rahim. Ini kemungkinan rahim harus diangkat dan pastinya tidak akan bisa punya anak.

Wanita mana yang tidak shock mendengar ini. Sepertinya ia yakin sekali itu kanker, Padahal biopsi saja belum. Kalau dokter saja sudah yakin, bagaimana dengan pasien yang awam. Alhasil, sedih yang berkepanjangan menyerang, biopsi jadi enggan dilakukan. Sampai akhirnya terjadi pendarahan hebat kembali.

Berdasarkan saran seorang tetangga, kami memutuskan untuk pindah rumah sakit. Dan disana pelayanan rumah sakit ini berbeda sekali. Keramahan setiap perawat, petugas sampai dokternya luar biasa. Mungkin inilah yang membedakan rumah sakit swasta dengan rumah sakit milik pemerintah. Dan rasa nyaman yang kami peroleh dari rumah sakit ini membuat kami sedikit lega. Cara penyampaian dokter yang sangat hati-hati, cara menghibur pasien yang ramah, dan sampai akhirnya satu tindakan biopsi dilakukan.

Berdasarkan hasil biopsi diketahui bahwa ternyata negatif kanker. Satu kabar yang menyenangkan buat kami. memang, untuk menjadi pasien kita harus cerdas. Jangan langsung percaya dengan apa yang dokter katakan. Cari second opinion.Teringat salah satu kakak seorang teman yang rahimnya diangkat karena tumor. Ketika ia berobat ke rumah sakit yang lainnya, dokternya menyayangkan pengangkatan rahim itu, katanya bisa sembuh tanpa harus angkat rahim. Bayangkan rasa penyesalan yang ada. Entahlah...

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah, jangan langsung terbawa emosi ketika mendengar kabar yang mungkin buruk. Lakukan saja prosedural pengobatan dengan tuntas. Kanker atau bukan, semua adalah satu anugerah yang Allah berikan. Anugerah berupa ujian hidup yang harus dilewati.

Tetap menguatkan hati. Jangan mengambil keputusan sendiri. Libatkan banyak pihak untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya. Kalau diagnosa awal menuju tentang kanker, maka gali lebih dalam apa itu  kanker dan segala macam pengobatannya.

Internet sekarang begitu mudah dijangkau. Buku tentang kesehatan banyak dijual di toko buku. Informasi dan milis tentang kanker banyak sekali. Hati-hati dalam menyikapi keputusan yang dokter berikan. Lagi-lagi dokter hanya manusia biasa. Terkadang human error juga sering terjadi. Maka, menjadi pasien kanker atau pasien lain, kita harus cerdas.

 




0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Entri Populer

Salam cinta

Salam cinta