Assalamu'alaykum...

Jika tidak ada manfaat yang bisa diambil, semoga tidak ada mudharat yang diperoleh ketika anda "nyasar" ke sini. Salam santun penuh cinta

Selasa, 04 September 2012 - 0 komentar

Untuk Satu Saja


Merah, kuning, hijau, biru dan semua warna yang tercipta di dunia ini dapat kita lihat dengan mata. Tidak hanya warna, namun semua benda yang tersusun rapi atau bahkan berserakan di bumi ini dapat kita lihat. Dengan mata, kita bisa melihat bagaimana rupa wajah kita dan orang-orang sekitar kita, bagaimana bentuk hidung, pipi, gigi, bibir, lidah, kaki, tangan, rambut, dan semua anggota tubuh kita. Dengan mata, kita bisa membedakan seperti apa indahnya kupu-kupu dan seperti apa pula ulat bulu.

Mata bisa membedakan antara gelap dan terang, datangnya pagi dan malam. Mata merupakan organ tubuh  yang berguna sebagai alat sensor atau pendeteksi datangnya cahaya. Cahaya yang dipantulkan benda benda di sekeliling kita masuk melalui kornea dan diteruskan ke lensa melalui pupil mata, lalu lensa mata akan memfokuskan bayangan benda agar jatuh tepat pada bintik kuning. Kemudian oleh sel-sel reseptor  rangsangan cahaya tadi diteruskan ke pusat syaraf pengelihatan di otak sehingga kita bisa tahu benda apa yang sedang kita lihat. Subhanallah, menarik sekali bukan cara kerja mata kita? Siapakah creator nya?

Dari satu saja organ tubuh yang ada pada tubuh kita menunjukkan betapa hebatnya Sang Pencipta, Allah SWT. Lalu, sudahkah kita bersyukur dan mengucap tasbih akan kebesaran Nya untuk satu saja pemberian nikmat organ tubuh yang satu ini? 

Mata yang membuat kita dapat memilih pakaian dan sepatu mana yang pantas dan kita sukai sehingga bisa tampil menarik. Mata yang dapat membedakan mana uang seribu rupiah dan seratus ribu rupiah. Mata juga yang dapat melihat awan itu putih, langit itu biru, dan laut itu luas. Mata juga yang dapat melihat mana si tampan atau si cantik.

Lalu, sudahkah kita bersyukur untuk satu saja organ tubuh ini?


Kita seringkali luput  untuk memperhatikan nikmat mata yang di anugerahkan Allah SWT. Kebanyakan dari kita mengucap syukur hanya saat keinginan kita tercapai atau rezeki berupa materi kita dapat. Saat gajian, lulus ujian, wisuda, menikah atau yang lainnya barulah kita mengucap syukur. Padahal setiap detik itu mengalir nikmat untuk kita. Seperti pada mata. Lalu, mengapa susah sekali kita bersyukur?

Coba bayangkan,  Jika Allah mengambil penglihatan kita. Tak ada lagi siang, yang ada hanya gelap, malam sepanjang hari. Tak ada kerlip bintang yang dapat kita lihat, indahnya purnama di pertengahan bulan yang dapat kita lukis keindahannya pun akan terlewat. Tak lagi bisa kita lihat rinai hujan yang turun begitu indah membasahi bumi. Takkan ada lagi. Semua hanya gelap dan pekat. Lalu masihkah kita sulit untuk mengucap syukur?

Lihat para tuna netra itu. Mereka berjalan tertatih memukul-mukulkan tongkatnya untuk mencari jalan yang aman. Sementara kita berjalan dengan congkaknya karena mata ini dapat membedakan jalan yang berlubang atau tidak. Sungguh, manusia seperti apa kita. Nikmat Allah mana lagi yang ingin kita dustakan?

Jangan menunggu dilimpahkan rezeki segunung, emas sekeranjang dan pendamping hidup yang serba ter, terkeren, tertampan, tercantik,  terkaya dan ter ter lainnya, baru kita mengucap syukur. Bersyukurlah untuk semua pemberian Nya. Apapun itu,  termasuk dari satu bagian tubuh kita ini.   Hanya dari mata saja sudah tak terhitung nikmat yang kita dapat. Jadi, masih susahkah kita bersyukur?


Dan untuk semua itu, sudahkah kita menggunakan mata ini dengan baik dan hanya mengharapkan ridho Nya? Sudahkah kita menjaga mata ini dengan baik? Atau mungkin sebaliknya, kita menggunakan mata ini lebih banyak untuk maksiat? Melihat yang haram kita lihat. Begitukah? Na’udzubillah…

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Entri Populer

Salam cinta

Salam cinta