Assalamu'alaykum...

Jika tidak ada manfaat yang bisa diambil, semoga tidak ada mudharat yang diperoleh ketika anda "nyasar" ke sini. Salam santun penuh cinta

Senin, 16 April 2012 - 0 komentar

Kotak Sampah

Siapa yang tidak tahu fungsi kotak sampah?

Anak 2 tahun saja pastinya sudah tahu fungsi benda yang satu itu. Yups...untuk apa lagi kalau bukan untuk tempatnya sampah. Tempat untuk benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi. Tempat untuk membuang segala yang dirasa tidak nyaman dilihat, dirasa dan di pegang. Tempat yang pas untuk meletakkan sesuatu yang memang ingin kita buang. Sesuatu yang tidak lagi kita ingin berada dekat-dekat dengannya. Sampah!

(Gambar). indofibreglass@gmail.com
indonetwork.co.id
Dalam keseharian kita, terkadang ada juga sesuatu yang mengganjal hati dan kita ingin membuangnya. Sesuatu permasalah hidup yang membuat kita tak sanggup lagi menyimpannya. Sama saperti halnya sampah, permasalahan ini ingin segera kita buang. Ingin rasanya membuangnya jauh-jauh dan berharap tidak kembali lagi.

Maka, kita juga membutuhkan tempat sampah untuk membuang semua rasa. Tempat sampah yang siap menampung semua keluh yang ada. Menangkap semua kata yang terlontar hingga mengumpulkan semua tangis yang tumpah agar tidak membanjir ke luar.

Tempat sampah yang mungkin juga berfungsi ganda.Bukan sekedar menampung sampah yang keluar dari mulut kita, tetapi juga menjadi peredam emosi yang meledak-ledak. Tempat sampah yang mampu menghadirkan senyum setelah tangis pecah. Tempat sampah yang dapat memeluk tubuh disaat rapuh. Tempat sampah yang mampu meyakinkan bahwa hidup ini begitu indah.

Namun, terkadang disaat kita membuang semua sampah pada orang yang menjadi 'tempat sampah' kita, jarang sekali kita melihat kondisinya. Sering membuang 'sampah' padanya tetapi tidak memikirkan bagaimana kondisi hatinya kala itu. Mungkin juga dia ingin membuang 'sampah' nya pada kita. Maka, tak jarang ada yang mengeluh " pengen curhat, malah dicurhatin, cape deeeh."

Saya pribadi seringkali begitu. Tidak melihat orang yang akan saya jadikan KOTAK SAMPAH. Jadi mulai detik ini saya harus belajar lagi untuk mengendalikan emosi agar tidak terlalu gampang mengeluhkan semua problema hidup. Belajar lagi untuk melaporkan semua isi hati yang pertama kali hanya pada Yang Maha Mendengar. Belajar lagi untuk lebih memahami kondisi sekitar. Belajar lagi dan belajar lagi...

Kenapa? Ya, jangan sampai karena hobby kita yang sering membuang sampah a.k.a curhat membuat kita kehilangan seorang sahabat. Seorang yang juga ternyata membutuhkan perhatian dari kita. Bukan hanya terus untuk memperhatikan dan mendengarkan kita.

Catatan ini dibuat karena saya lagi butuh tempat sampah, ada yang mau jadi tempat sampah saya? :D

.


0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Entri Populer

Salam cinta

Salam cinta