Assalamu'alaykum...

Jika tidak ada manfaat yang bisa diambil, semoga tidak ada mudharat yang diperoleh ketika anda "nyasar" ke sini. Salam santun penuh cinta

Rabu, 09 Mei 2012 - 0 komentar

Cinta Ditolak Dukun Bertindak

Pastinya sudah tidak asing lagi membaca kalimat dari judul di atas. Selama ini bagi saya, kalimat tersebut hanya menjadi bahan guyonan bersama teman-teman. Saya pikir hal tersebut tidak benar-benar ada. Tetapi, tidak untuk sekarang ini. Ternyata benar-benar ada yang (masih) menggunakan cara tersebut. Well, meski ini sudah tahun 2012, zamannya internet, masih saja ada orang dengan piciknya menggunakan hal musyrik tersebut.

Kejadian ini dialami oleh tetangga saya. Sebut saja namanya Imah. Ia anak seorang penjaga sekolah dan pedagang di kantin sekolah dekat rumah saya. Gadis SMU yang cantik rupawan. Kulitnya putih bersih dan wajahnya ayu, khas wajah – wajah gadis jawa pada umumnya. Suatu malam ia menjerit-jerit yang membuat beberapa tetangga berkumpul melihatnya. Termasuk ibu dan kakak saya, juga melihatnya. Selidik punya selidik ia mengalami kerasukan jin. Beberapa hari terus begitu. Beberapa orang pintar sudah didatangkan. Hasilnya nol.

Semakin parah, akhirnya dibawa pulang ke kampungnya di daerah Jawa. Di sana ia berobat yang katanya di ruqyah. Entahlah ruqyah yang dilakukan syar’i atau tidak. Zaman sekarang makin banyak saja dukun yang  juga dipanggil ustad dan pengobatannya masih menggunakan sihir pula.  

Beberapa bulan ia di Jawa dan tentunya ia (terpaksa) keluar dari sekolah. Ternyata ada perubahan yang positif setelah dari sana. Ia tidak lagi suka menjeri-jerit. Namun, tatapan matanya masih kosong dan hanya bisa diam saja alias bengong. Dari orang pintar  yang mengobati, diketahui bahwa ia diguna-guna oleh seorang laki-laki yang menurut cerita pernah sakit hati karenanya. Maka, sang ibu mendatangi laki-laki tersebut dan memohon maaf agar guna-guna tersebut dilepaskan.

Apa daya, si lelaki tidak bisa berbuat banyak. Ia memang mengakui bahwa ia sempat pergi ke dukun dan meminta dukun itu untuk mengirim ‘guna-guna’ kepada Imah. Dan ia mengakui bahwa ia sangat mencintai Imah. Sakit hati karena kata-kata kasar Imah ketika menolak cintanya, membuat dirinya melakukan hal bodoh itu. Dan ia tidak bisa menarik kembali guna-guna yang sudah dikirimkan ke Imah. Dukunnya tidak punya penangkalnya.

Jujur, mendengar cerita ini saya hanya tertawa. Mungkin si dukun waktu pelajaran membuat penangkalnya tidak masuk. Dunia oh dunia. Saat itu saya sempat memberikan masukan agar dibawa saja untuk ruqyah syar’iah dengan ustad yang memang ustad. Paham akan agama dan insyaAllah tidak bercampur pengobatannya dengan ilmu syetan. Namun, mereka belum menerima saran saya. Sempat pula saya memberikan nomor telepon ustad yang bisa mengobati dengan metode ruqyah yang syar’i itu.

Orang pintar yang mengobatinya menyarankan agar mereka berdua dinikahkan.   Tanpa diduga, keluarga Imah menyetujui saran  ini. Pernikahan sederhana pun di gelar. Saya sempat melihat Imah memakai baju kebaya putih dan rambut disanggul. Cantik. Namun saya ngeri melihatnya. Pandangan matanya tetap kosong. Akad nikah dilakukan di masjid dekat rumah pada hari ahad. 

Kemudian keesokan harinya digelar acara syukuran di rumahnya. Dan lagi, Imah didandani seperti waktu akad nikahnya. Semua tamu yang datang tak satupun yang Imah berikan senyuman. Tatapan matanya kosong dan sesekali melotot membuat sebagian tamu ketakutan. Bahkan sewaktu tamu-tamu akan memberikan ucapan selamat, ibunyalah yang menggamit tangannya untuk menyambut salam para tamu. Akhirnya bukan ucapan selamatlah yang keluar dari bibir para tamu, melainkan ucapan semoga cepat pulih kembali.

Yang membahagiakan adalah si lelaki yang sekarang menjadi suaminya begitu baik dan tampak sangat menyayangi Imah. Sekarang ini, Imah sudah bisa tersenyum dan diajak bicara walau tidak banyak.  Kemarin saya menegurnya, dan  Imah memberikan senyuman manisnya.  

Semoga Imah cepat pulih. Itu semua harapan keluarga dan kami yang melihatnya.

Ah, andai saja tidak ada campur tangan syetan dalam menggapai cinta Imah. Mungkin akan jadi lain ceritanya.

Allahu Musta’an.


0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Entri Populer

Salam cinta

Salam cinta